Allah berfirman di dalam al-Quran tentang salah satu kejahatan orang kafir yang melarang Nabi Muhammad SAW untuk shalat di Ka’bah:
Ketabuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubun-nya, (yaitu ) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka. (QS al -Alaq : 15 -16)
Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya (islam), lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (Surat 2: Al-Baqarah ayat 217)
Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang lalim, (yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat. (QS:7 Al-A’raaf ayat 44-45)
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kulit mereka hangus, Kami ganti mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS an-Nisa : 56)
Perhatikan QS: Al-alaq 14-15, ….tarik ubun-ubun-nya… mengapa Allah menyiksa dengan cara seperti ini?Coba sedikit kita renungkan, tulisan di http://www.republika.co.id/ bahwa dari medis telah terbukti “sakitnya kepala” akibat STRESS bisa menyebabkan banyak penyakit di perut/lambung dan alat-alat vital di dalam rongga dada. Pernahkah anda merasakan sakit lambung bila mengalami stres atau depresi? Ternyata, memang tekanan mental bisa berpengaruh terhadap saluran pencernaan. Inilah yang disebut indigesti. Indigesti sendiri merupakan gangguan pencernaan makanan. Biasanya, keluhan yang muncul adalah rasa tak enak atau nyeri di perut. Gangguan ini lebih sering disebabkan oleh gangguan psikis daripada penyakit badaniah, seperti depresi, cemas, gelisah, dan grustasi yang berkepanjangan. Tekanan mental yang berkepanjangan dapat menyebabkan iritasi lambung yang terus menerus. Biasanya, ulu hati terasa penuh dan seperti ditekan. Mual, muntah, dan mudah bersendawa sering jadi keluhannya. Kembung, rasa pahit pada lidah, dan kepala pusing dapat pula timbul pada penderita. Penyakit fisik yang menyebabkan indigesti ternyata berbeda-beda. Gangguan lambung, misalnya, radang, tukak, atau kanker, merupakan salah satu penyebabnya. Penyakit lain seperti sirosis hati, radang kandung empedu, radang usus buntu, radang ginjal, penyakit paru-paru dan jantung, anemia, serta TBC juga dapat menyebabkan indigesti.
Untuk menyembuhkan gangguan ini adalah dengan mengatasi sumbernya, yaitu menghilangkan ketegangan jiwa penderita. Makanan pedas, merangsang asam lambung, dan berlemak, perlu dijauhi penderita. Pengaturan waktu makan perlu dilakukan juga untuk membiasakan lambung agar dapat mengeluarkan asamnya secara berkala.
Makanan sebaiknya disantap dalam porsi kecil namun sering dan dikunyah dengan baik. Minum susu di antara waktu makan, akan mengurangi kelebihan asam di lambung. Bila gangguan ini ditemukan, sekali lagi, penyebabnyalah yang perlu ditangani lebih lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar